Senin, 10 Oktober 2011

GURU BERKUALITAS ADALAH CERMINAN SOSOK PRIBADI YANG MENANG DALAM KEHIDUPAN

Pada suatu hari seorang pria menemukan telur burung rajawali dan dia meletakkan telur itu bersama telur-telur ayam yang sedang dierami induknya. Setelah menetas, anak burung itu tumbuh bersama anak-anak ayam dan bertingkah laku persis seperti anak ayam lainnya, karena ia mengira bahwa dirinya memang anak ayam.
Suatu ketika, anak rajawali itu melihat seekor burung yang sangat gagah terbang mengarungi angkasa. Burung itu melayang dengan anggun dan berwibawa dalam hembusan angin yang kuat, dengan hanya membentangkan sayap seolah mengapung di udara. Burung rajawali yang sedang bersama anak-anak ayam sangat terpesona dan berkata: “siapakah itu?”, katanya dengan penuh kekaguman. “Itu burung rajawali, raja dari segela burung,” kata anak ayam yang berada di dekatnya. “Dia penghuni langit dan kita penghuni bumi. Kita adalah anak ayam”. Dan rajawali itupun menjalani hidup terus dan mati sebagai anak ayam tanpa pernah menyadari dirinya yang sebenarnya.(Anthony de Mello dalam Ariwibowo&Marlan)

SIKAP

Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar Akan pengaruh sikap dalam kehidupan
Sikap lebih penting daripada ilmu, daripada uang, daripada kesempatan, daripada kegagalan, daripada keberhasilan, daripada apapun yang mungkin dikatakan atau dilakukan seseorang.
Sikap lebih penting daripada penampilan, karunia, atau keahlian. Hal yang paling menakjubkan adalah Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan sikap yang kita miliki pada hari itu.
Kita tidak dapat mengubah masa lalu Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi
Satu hal yang dapat kita ubah adalah satu hal yang dapat kita kontrol, dan itu adalah sikap kita.
Saya semakin yakin bahwa hidup adalah 10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita, dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

KETIKA CEMBURU

Cemburu memang sangat menyiksa, karena hati yang cemburu membuat anda tidak enak makan..atau bahkan nafsu makan jadi hilang. “Cemburu adalah tanda cinta” itu benar adanya…tapi jika cemburu berlebihan tanda apa ya?…
Cemburu datang karena Ego kita tidak ingin pasangan kita didekati oleh prang lain atau sebaliknya ketakutan pasangan kita akan diambil orang. Terlalu sering cemburu juga tidak baik dalam hubungan dan akan membuat pasangan anda tidak nyaman, apa lagi ditunjukan dengan memarahi pasangan..
Bagiamana mengatasi cemburu..? sebaiknya tidak ditunjukan dengan kemarahan, atau ngambek. Kan bisa dibicarakan baik-baik …bilang kalau anda cemburu kl dia dekat dengan orang lain..kadang2 kejujuran anda akan dihargai oleh pasangan anda dan dia akan semakin sayang sama anda, mengapa? karena pasangan anda jika dia wanita akan mendapatkan bukti yang jujur jika anda benar-benr mencintai anda. Tapi jangan asal cemburu ya.. masa setiap orang ynag dekat dengan dia dicemburuin… kalau sudah begini akan berabe bisa-bisa dia kan merasa tidak nyaman dengan anda.
Pasangan anda perlu pengertian dari anda , dia juga harus dihormati sebagai mahluk sosial yang ingin berinteraksi..

BUNDA

Sembilan bulan lamanya
Rahim dalam berada
Janin muda perut bunda
Pengorbanan tiada sia
Akhirnya aku lahir lahir juga

Dunia baru berseru
Pada diriku
Waktu dulu
Pada pangkuanmu

Jasa sejagat
Bercucuran keringat
Masih tetap semangat
Seiring kasih hangat
Dalam dekapan hanyat

Bunda
Waktu terus berporos
Pada kenyatan dunia
Dari balik tubuh polos
Doa pada bunda
Ananda bahagia

Bunda
Lanjut usia
Tetap saja kau setia
Terkadang ananda lupa
Masih terus bunda berdoa
Ku harap tak durhaka
Celakalah ananda
Neraka akan menyapa

Bunda
Ananda yang hina
Berharap tetap berguna
Walau jua tak ada
Selalu berusaha
Semoga bunda bahagia
Dunia memang berbeda
Tak mesti bersama
Bunda tetap di jiwa
Raga ananda,
Tetap bunda

Bunda
Untaian bunga
Ukiran bianglala
Lautan samudera
Intan permata
Kecantikan dunia
Tidak seberapa
Bunda tetaplah bunda
Terkenang sepanjang masa
Tak pernah ada akhirnya

Bunda
Wanita terhebat
Wanita terdekat
Ku kenal kau
Lewat nada merdu
Ku ucap kata ibu
Kaulah pelitaku
Tak akan padam
Terkadang meredam
Tetap tak mendendam

Dari kedingingan malam
Ananda memberi salam
Salam dari gubuk terdalam
Demi kerinduan terpendam


(Roil Jiwang Muhtadin : Jakarta, 14 Juni 209)
Sumber: revolusisenja.indosastra.com

Pengertian Epilasi & Depilasi

Setiap perempuan ingin mempunyai kaki yang berkulit mulus, bersih dan tidak berbulu kasar. Umumnya kaum perempuan merasa terganggu jika memiliki bulu kaki yang berbulu hitam dan kasar. Apalagi kalau mereka yang sering memakai rok mini.
Sebenarnya banyak cara untuk menghilangkan bulu-bulu yang tidak diinginkani atau rambut berlebih. Berikut adalah pengertian dari Epilasi dan Depilasi :
EPILASI: adalah pencabutan bulu atau rambut hingga ke akarnya. Dalam metode Epilasi ini ada dua cara:

o Epilasi permanen (bersifat lama),
Suatu cara dengan mencabut menggunakan alat yang mirip pena dengan jarum. Atau dapat pula menggunakan sinar laser. Menurut “para ahli” cara ini dapat merusak akar rambut, sehingga bulu atau rambut tidak tumbuh lagi. Tapi dengan laser ini, membutuhkan biaya yang sangat mahal.

o Epilasi temporer (bersifat sementara), Cara ini menggunakan lilin (wax), bisa juga menggunakan pinset atau pencabutan ala India dengan menggunakan jalinan benang. Dengan cara ini biasanya pertumbuhan bulu dapat bertahan hingga 6-8 minggu.
Dari kedua cara diatas, waxing merupakan cara yang paling populer diterapkan. Selain tidak terlalu mahal, cara ini juga terhitung efektif. Pengerjaannya tidak terlalu lama dan hasilnya pun memuaskan.


DEPILASI: adalah pencabutan bulu atau rambut, tanpa ke akarnya.
Metode ini lazim digunakan setiap orang yaitu pencukuran menggunakan pisau cukur atau menggunakan krim berbahan kimia. Cara ini selain praktis, juga nyaris tanpa resiko dan dapat dilakukan sendiri. Tapi bulu atau rambut  lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan metode epilasi diatas. Ini terjadi karena bulu atau rambut dirangsang hanya dari permukaannya saja, tidak melibatkan akarnya.Veet ini mengugnakan tekhnik depilasi dan aman dipakai karena telah ditest secara Dermatological oleh Ahli Kulit & Kecantikan & mengandung bahan special yang akan meluruhkan rambut pada akarnya. Sehingga rambut akan tumbuh lebih lembut dan lama. :)

PENGERTIAN SENAM


SENAM
1.      PENGERTIAN SENAM
Menurut arti bahasa , senam adalah terjemahan dari kata “Gymnose” yang berarti telanjang. Dimaksud agar gerakan dapat dengan mudah dilakukan tanpa gangguan sehingga gerakan yang ditampilkan menjadi sempurna. Jadi pengertian senam sendiri adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis (Imam Hidayat,1981: 2). Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer dalam masyarakat.cabang olahraga senam sendiri terdiri atas beberapa disiplin. Yaitu: senam Artistic, Ritmik Sportif, Aerobic Gymnastics, dan General. Dalam pembelajaran senam, sukar atau mudahnya suatu bentuk latihan gerakan ditentukan oleh besar kecilnya unsur kelentukan, kekuatan, keseimbangan, dan kelincahan yang terdapat pada bentuk latihan gerakan itu. Dalam hal ini yang menyebabkan sukar dan mudahnya melakukan bentuk latihan gerakan ditentukan oleh atletnya sendiri.
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.
Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui cirri-ciri senam antara lain:
  1. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja
  2. Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh)
  3. Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis
Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis.
Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.
Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.
2. MACAM-MACAM SENAM
1. Macam macam senam
1.1 . Senam Artistik ( Artistic Gymnastique)
Senam artistik adalah senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik untuk mendapatkan efek-efek artistic dari gerakan-gerakan yang dilakukan oleh atlet senam. Adapun peralatan senam artistik gyimnastik sebagai berikut :
Kuda-kuda lompat
Dilakukan baik oleh pria maupun wanita, nomor ini dianggap paling sederhana diantara semua nomor yang dipertandingkan. Kuda-kuda dilapisi kulit seperti alat kutda berpelana, namun tanpa pelana. Untuk pria tinggi punggu kuda-kuda 1,35 m diukur dari lantai, lompatan pria dikerjakan memanjang dari belakang ke depan kuda-kuda sedang wanita melompat dari samping ke samping lainnya pada ketinggian 1.20 m. Baik pria maupun wanita mengambil ancang-ancang tidak lebih dari 25 meter.
Kuda-kuda pelana
Hanya untuk pria karena memerlukan tenaga yang kuat dari otot-otot lengan dan bahu. Tinggi punggung kuda-kuda 1.10 m dari lantai dengan ukuran panjang 1.60 m dan lebar 35 cm .Pelana yang berbentuk 2 (dua) buah batang melengkung masing-masing mempunyai ukuran tinggi 12 cm dengan lebar 28 cm. Kedua dipasang di tengah punggung dengan jarak antara 40 hingga 45 cm.
Alat ini semula menurut sejarahnya dipakai untuk melatih prajurit-prajurit dalam keterampilan menunggung kuda yang kemudian berkembang hingga bentuknya seperti sekarang.
Gelang-gelang
Gelang-gelang juga adalah salah satu alat yang latihan-latihannya memerlukan tenaga yang kuat pula hingga hanya dikerjakan pesenam pria. Pesenam yang berlengan relatif lebih pendek akan memperoleh keuntungan karena dapat lebih mudah memanfaatkan tenaganya, namun dengan berkembangnya bentuk-bentuk latihan ayunan pada tahun-tahun terakhir nomor ini semakin menarik. Dalam satu penampilan seorang pesenam harus melakukan sikap-sikap statik dan mengerjakan dua kali perubahan posisi ke sikap tegak tumpu atas tangan yaitu satu kali melalui penggunaan tenaga dan satu kali memanfaatkan momentum. Pesenam mulai dengan lompat menarik kedua gelang masing-masing dengan tangannya, mengerjakan rangkaian latihan dan mengakhirinya dengan pendaratan kedua kaki rapat di lantai.
Palang sejajar
Semula hanya untuk pria dan dimaksudkan untuk melatih otot-otot lengan yaitu menarik dan menekan. Pada perkembangannya kemudian dikerjakan juga latihan-latihan ayunan. Keterampilan sekarang menjadi lebih penting dari pada tenaga dan biasanya pesenam yang memiliki bahu yang lentuk merupakan pesenam yang baik pada alat ini. Bentuk latihan yang penting adalah ayunan dari posisi gantung melalui salto ke posisi tekan karena bentuk ini diperlukan bagi setiap rangkaian bebas/pilihan. Pesehan harus mengerjakan gerakan dengan melepaskan pegangan tangan keduanya sekaligus.
Palang tunggal
Palang tunggal merupakan salah satu alat untuk latihan-latihan yang sangat menawan dalam olahraga senam. Pertandingan hanya dilakukan oleh pesenam-pesenam pria namun wanita dan anak-anak menggunakannya untuk berlatih. Ayunan dan lingkaran telah membuat jenis latihan ini sangat populer. Setiap usaha penggunaan tenaga pada latihan ini akan mengganggu irama gerakan. Tak ada keharusan menahan keseimbangan dan setiap gerak yang dikerjakan dengan tergesa-gesa akan memperoleh pengurangan nilai. Alat ini terutama sekali cocok untuk bentuk-bentuk latihan dengan badan lurus dan pegangan yang kokoh.
1.2. Senam Lantai
Biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan kesempatan bagi para pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-gerakannya tidak memerlukan tenaga otot yang luar biasa. Nomor ini mungkin merupakan tontonan yang paling mengasyikkan dibanding dengan alat-alat lain meskipun sebenarnya relatif berkembang paling baru. Untuk pertama kali nomor ini sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade 1932 dan bagi wanita baru 20 tahun kemudian.
Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara seragam dan membentuk formasi-formasi yang menarik dan mengesankan. Di negeri kita sekarang sedang digalakkan apa yang disebut senam pagi Indonesia.
Lantai pertandingan berukuran 12 m2 dalam ruang yang berukurang 14 m2 dilapisi karpet kenyal setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita dengan diiringi musik 90 detik. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesan kepada para wasit dengan rangkaian urutan dari berbagai lompatan, putaran, keseimbnagan dicampur dengan unsur-unsur lonjakan dan akrobatik. Gerakan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.
1.2.1. Pengertian Senam Lantai.
Senam lantai (flour exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai dengan denga istilah Lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas yang beralasan matras atau permadani atau sering juga disebut dengan istilah latihan bebas,sebab pada waktu melakukan gerakan atau latihannya.
Unsur-unsur gerakan senam lantai
1. Mengguling
2. Melompat
3. Meloncat
4. Berputar di udara
5. Menumpu dengan tangan dan kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau ke belakang. Bentu – bentuk latihannya juga merupakan gerakan dasar dari senam perkakas(alat).
Pada dasarnya bentuk-bentuk latihan pagi putra dan putri adalah sama, hanya pada putri banyak dimasukkan unsur-unsur gerakan balet. Dalam belajar atau berlatih senam, seseorang tidak bisa langsung belajar atau berlatih gerakan-gerakan yang mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi.Latihan diawali dari dasar atau tinkat yang mudah, baru kemudian meningkat kearah gerakan yang sukar (tingkat kesulitan tinggi).


Jenis-Jenis Latihan Senam Lantai
a. Guling atau rool
cara melakukan gerakannya sebagai berikut :
1) Sikap permulaan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
2) Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
3) Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat rapat pada dada.
4) Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
5) Kembali berusaha bangun.

b. Teknik Lenting Tumpuan Tangan (Hand Spring Overslag)

Gerakan lenting tangan sebagai berikut:
1) Sikap permulaan dan tumpuan berdiri tegak, pandangan ke depan, sikap mengambil awalan.
2) Lari beberapa langkah, salah satu kaki diayunkan ke depan lurus, tangan ayunkan ke atas lurus
3) Melangkah, condongkan badan ke depan, ayunkan tangan ke bawah, tangan menumpu pada matras, pandangan ke arah depan bawah.
4) Ayunkan kaki belakang ke belakang atas, disertai kaki depan menolak, dan merapatkan kaki di atas
5) Pada sikap membusur, kedua kaki mendarat rapat di matras. Pada saat bersamaan, dorongkan pinggul ke depan untuk memindahkan berat badan tangan lurus ke belakang dan kepala pasif hingga berdiri. Bagi pemula, melakukan gerakan lenting tumpuan tangan bukanlah suatu hal yang mudah.Latihan perlu dilakukan secara bertahap sebagai berikut.
Tahap-Tahap Latihan Bagi Pemula
1 ) Latihan melecutkan kaki yang dilanjutkan dengan sikap kayang. Bentuk ini dilakukan dari sikap tidur telentang dan kedua tangan memegang pergelangan teman yang membantu.
2) Latihan melecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan sikap berdiri. Cara melakukan bentuk ini sama seperti di atas, hanya bedanya kedua tangan berpegangan dengan yang membantu
3) Latihan melecutkan kedua kaki dilanjutukan dengan sikap berdiri. Cara ini tanpa bantuan teman.
4) Melakukan lenting tumpuan tangan dari sikap hand stand,dilanjutkan dengan sikap kayang dan dilanjutkan lagi dengan sikap berdiri. Latihan ini memerlukan bantuan teman secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 orang. Setelah menguasai tahap-tahap di atas, cobalah dengan gerakan lecutan. Caranya, lakukan hand stand kemudianmendarat dengan kedua kaki pada matras dan langsung berdiri.Dalam hal ini tidak perlu bantuan teman.
c. Lenting Tengkuk (Neck Spring)

Caranya sebagai berikut.
1) Latihan permulaan dengan sikap awal berbaring telentang.
2) Dilanjutkan denga gerakan mengguling ke belakang, tungkai lurus, kaki dekat kepala,lengan bengkok, tangan menumpu di samping kepala, dan ibu jari dekat telingga
3) Gerakan berikutnya mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas depan, tangan membantu menolak, badan melayang dan membusur, kepala pasif.
4) Mendarat denga kaki rapat, dorong panggul ke depan, badan membusur lengan lurus ke atas, kemudian merapat.
d. Lenting Kepala (Head Spring)
a. Membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi. Punggung tegak lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki pada lantai.
b. Mengguling ke belakang disertai dengan lecutan serentak, tangan menolak sekuat- kuatnya, kepala pasif, badan melayang dan membusur.
c. Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur dan lengan ke atas.



e. Meroda (Ratslag)
Pengertian meroda atau ratslag
Meroda atau gerakan baling-baling dilakukan ke samping untuk empat hitungan, tangan dan kaki berputar seperti baling-baling. Meroda merupakan salah satu unsure gerakan senam lantai (floor exercise), dimana terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang.
Cara melakukan Gerakan meroda atau ratslag
Dimulai dengan berdiri, kedua tangan direntangkan ke atas, telapak tangan menghadap ke atas depan, kepala tegak, kedua kaki dirapatkan. Tendangkan kakiurus ke samping dan gerakanlah ke arah matras atau lantai, lengkungkan pinggul dan lutut kiri sambil letakkan tangan kiri pada matras yang diikuti tangan kanan.Angkatlah kaki kanan ke atas dengan hentakkan kaki kiri pada matras untuk bisa membuat sikap kangkang di atas kepala. Kembalikan dengan mendaratkan kaki kanan, kemudian kaki kiri dan sebaliknya hentakkan tangan anda agar bisa kembali tegak.

f. Berdiri Tangan (Hands Stand)

Cara melakukan Gerakan meroda atau ratslag

1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
2. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan di antara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
5. Perhatikan keseimbangan.






2. Hubungan unsur biomotorik dengan gerakan hand stand rool pada senam lantai
setiap cabang olahraga tidak lepas dari unsur-unsur bimotorik baik olahraga dalam air atau di darat, kerena unsur-unsur biomotorik sangatlah diperlukan dalam aktifitas olahraga seperti kecepatan, kekuatan, ketepatan dan keseimbangan dengan memiliki boimotorik yang bagus maka gerakan olahraga kita akan semakin baik. misalkan pada cabang olahraga senam lantai disini biomotorik sangat diperlukan untuk menunjang gerakan-gerakannya. Adapun unsur-unsur biomotorik sebagai berikut:
unsur-unsur biomotorik :
2.1. Daya tahan (endurance)
Daya tahan merupakan komponen biomotorik yang sangat dibutuhkan dalam aktifitas fisik. Dan salah satu komponen yang terpenting dari kesegaran jasmani. Daya tahan diartikan sebagai waktu bertahan yaitu lamanya seseorang melakukan sesuatu intensitas kerja atau jauh deri keletihan. Seperti yang diungkapkan Harsono (1988 : 155) mengenai pengertian daya tahan adalah Kemampuan untuk bekerja (atau berlatih) dalam waktu yang lama.
Daya tahan tubuh merupakan kemampuan fisik, yang berfungsi untuk membentengi tubuh dari masuknya kuman. Oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk tetap menjaga daya tahan tubuh yang kita miliki. Jika daya tahan tubuh yang kita miliki baik, maka tubuh akan sehat. Sebaliknya, jika daya tahan tubuh menurun, maka kuman akan mudah masuk ke dalam tubuh, dan tubuh akan lebih mudah terjangkit penyakit.
2.2. Kekuatan (strenght)
Kekuatan ini komponen fisik yang sangat diperlukan untuk kita bekerja (beraktivitas) ataupun berolahraga baik itu dalam waktu yang lama atau dalam waktu yang singkat, dan juga dengan kekutan otot ini kita dapat melakukan serangkaian gerakan dalam menghadapi beban yang sedikit maupun yang berat, dengan kata lain kekuatan otot menurut Imam Hidayat (1996 : 62) adalah kemampuan otot untuk melawan beban (load) atau tahanan (resistance). Semakin otot kita kuat maka semakin ringan juga dalam mengatasi tahanan atau beban yang dihadapi. Pada olahraga senam khususnya pada gerakan hand stand roll kekuatan otot yang dipakai adalah kekuatan otot tangan pada saat melakukan hand stand yaitu untuk mengangkat beban tubuh kita keatas sebelum melakukan gerakan rool.
2.3. Kelentukan (fleksibilitas)
Kita dapat melihat dan membedakan antara orang yang lentur dan yang tidak lentur. Orang yang tidak memiliki kelenturan dia akan cenderung akan sedikit sulit dalam melakukan gerakan apalagi dengan gerakan yang kompleks dan dia akan terlihat kaku. Sebaliknya orang memiliki kelenturan dia akan lebih mudah dalam melakukan gerakan dan lebih efesien.
Kelentukan sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan yang seluas-luasnya dalam ruang gerak sendi, dia juga memiliki otot-otot yang elastis. Harsono (1988 : 163) mengemukakan batasan dari fleksibilitas bahwa orang yang fleksibel adalah orang yang mempunyai ruang gerak yamg luas dalam sendi-sendinya dan mempunyai otot-otot yang elastis. Pentingnya kelentukan itu sendiri untuk mencegah dari cederanya otot-otot dan pada bagian persendian. Dalam olahraga senam khususnya pada gerakan hand stand roo kelentukan sangat diperlukan untuk memberikan kemudahan dalam melakukan gerakan, seperti halnya pada pesrsendian tangan saat akan menurunkan beban tubuh dan kelentukan pada otot perut dan persendian lutut yang melakukan gerakan rool pada saat beban atau badan dijatuhkan.
2.4. Kecepatan (speed)
Menurut Dick (1989) kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari system pengungkit tubuh atau kecepatan pergerakan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan dalam waktu yang singkat.
Menurut Bloomfield kecepatan adalah kecepatan berkontraksi dari beberapa otot untuk menggerakan anggota tubuh secara cepat atau kemampuan membuat gerakan melawan tahanan gerak yang berbeda-beda dengan kecepatan yang setinggi-tingginya. Batasan ini mengacu pada kecepatan maksimal yang siklis atau kecepatan maksimal yang asiklis. (Bloomfield, Ackland, Elliot. 1994)
Sedangkan kegunaan kecepatan pada gerakan hand stand rool pada senam lantai adalah pada saat kita melakukan gerakan hand stad saat melemparkan kaki kita keatas dan pada saat kita melakukan penyelesaian gerakan atau berdiri saat selesai melakukan gerakan hand stand rool.
2.5. Daya ledak otot (power)
Kemampuan daya ledak otot atau yang sering kita sebut power, ini sangat dipengaruhi oleh dua unsur komponen fisik lainnya yaitu kekutan otot dan kecepatan. Kedua komponen fisik ini tidak dapat dipisahkan karena pada prinsip kerjanya kedua komponen fisik ini bekerja bersamaan untuk menghasilkan kemampuan daya ledak otot (power), dan dasar dari pembentukan power ini adalah kekuatan, maka sebelum melatih kondisi fisik power haruslah terlebih dahulu dilatih kekuatan. Harsono (1988 : 200) menjelaskan bahwa : “Strenght tetap merupakan dasar (basis) untuk menentukan power. Oleh karena itu, sebelum latihan untuk power, orang harus sudah memiliki suatu tingkatan kekuatan otot yang baik”.
Pengertian power itu sendiri Harsono (1988 : 200) menjelaskan : “Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekutan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Pada olahraga senam khususnya pada gerakan hand stand rool depan power ini diperlukan untuk melakukan gerakan-gerakan yang kuat seperti gerakan hand stand pada saat itu power tertuju pada kedua tangan saat mengangkat beban tubuh kita dan melenting pada gerakan nack kip pada senam lantai.
2.6. Kelincahan (agility)
Kelincahan itu sendiri dapat diartikan kemampuan seseorang untuk melakukan perubahan arah dengan cepat dan tanpa kehilangan keseimbangan. Harsono (1988 : 172) mengungkapkan bahwa : “Orang yang mempunyai kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya”. Komponen ini sangat penting pada saat gerakan hand stand dimana pada saat badan kita diatas kita berusaha mempertahankan keseimbangan badan kita agar tidak jatuh.

KECERDASAN JAMAK


MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KECERDASAN JAMAK
Dosen Pengajar : Nina Permatasari,,S.Psi,M.Pd
OLEH :
KELOMPOK 11
1.      AKHMAD RIDONI                          A1D109038
2.      HERLENA RAHMAWATI              A1D110003
3.      ANDI SUTRISNO                             A1D110019
4.      YUDI FERIATNA                            A1D110023
5.      WAHYUNI                                        A1D110034
6.      MURJANI                                          A1D110043
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2011


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul  “ Kecerdasan Jamak” Dalam penyelesaian tugas ini, tentu tak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada  semua pihak yang selalu memberikan motivasi kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Walau demikian kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, sehingga kritik dan saran yang berdifat membangun sangat kami harapkan agar makalah kami berikutnya lebih sempurna.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya, pemerhatikan pendidikan pada umunya, serta merupakan sebuah pengabdian kepada Allah Swt.

Wassalmu’alaikum. Wr. Wb.


Banjarbaru, 29 September 2011


Kelompok 11


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1    Latar Belakang................................................................................... 1
1.2    Perumusan Masalah............................................................................ 3
1.3    Tujuan Penulisan................................................................................. 4
1.4    Manfaat Penulisan.............................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 5
2.1    Pengertian Kecerdasan Jamak............................................................ 5
2.2    Macam- macam Kecerdasan Jamak.................................................... 6
2.3    Faktor-faktor yang mempengaruhi Kecerdasan................................. 10
2.4    Kebutuhan Pokok untuk Mengembangkan Kecerdasan.................... 12
2.5    Cara Merangsang Kecerdasan Jamak................................................. 15
2.6    Strategi Dasar Pembelajaran Kecerdasan Jamak................................ 16
BAB III PENUTUP...................................................................................... 20
3.1    Kesimpulan......................................................................................... 20
3.2    Saran................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 21




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gardner cs, ditemukan bahwa seseorang yang mengalami kecelakaan dan ternyata ada pengaruhnya terhadap otaknya. Misalnya, seseorang yang rusak ‘bagian’ depan otaknya, maka kecerdasan linguistiknya rusak, sehingga ia sukar berbicara, membaca, dan menulis, namun ia masih bisa melakukan matematika, menyanyi menari, dan berhubungan dengan orang lain. Gardner menyimpulkan bahwa ada paling tidak tujuh daerah yang otonom dalam sistem otak dan masing-masing mempengaruhi satu macam kecerdasan dan mempengaruhi keberadaan anak ’super’.
Pada seseorang jika ada satu perangkat kecerdasan yang sangat tinggi membuat orang itu lemah dalam beberapa kecerdasan lainnya. Misalnya, seseorang yang tinggi logika-matematikanya, lemah dalam berkomunikasi, fungsi berbahasanya. Setiap kecerdasan pada anak usia dini muncul pada saat tertentu sesuai irama perkembangannya seperti yang dikemukakan oleh Piaget (1971) yang merentang dari fase sensorimotor (0-2 tahun), fase praoperasional (2-7 tahun), fase operasi kongkrit (7-12 tahun) dan fase operasi formal (12 sampai usia dewasa).
Fakta sejarah yang menunjukkan bahwa perkembangan kecerdasan jamak ditunjang oleh hasil penelitian yang menemukan bahwa sejak zaman dahulu manusia telah menggunakan kecerdasan jamak. Hal ini dapat dilihat dari gambar-gambar di gua-gua kuno. Selain alasan tersebut di atas temuan psikometrik menunjang keberadaan intelligensi jamak hal ini dapat dilihat dari materi menggali informasi dan kosa kata di dalam tes baku IQ.
Selain fakta sejarah di atas alasan selanjutnya adalah berbagai temuan penelitian yang berkaitan dengan psikologi eksperimental yang mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki kemampuan khusus dalam membaca belum tentu dapat mentransfer kemampuan tersebut ke dalam logika matematika. dengan baik. Selain hal tersebut terdapat adanya operasi inti atau seperangkat operasi masing-masing intelegensi., seperti pada kecerdasan musik, kecerdasan ini ditunjang oleh kepekaan dalam membedakan berbagai struktur irama. Selanjutnya kecerdasan bodily kinesthetic, ditunjang oleh kemampuan meniru gerakan tubuh orang lain, kemampuan membangun rutinitas gerakan motorik halus.
Lazaer (2000:7) mengemukakan bahwa kecerdasan jamak (multiple Inteligences) merupakan perkembangan mutakhir dalam bidang intelligensi yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan jalur-jalur yang digunakan oleh manusia untuk menjadi cerdas.
Dari segi terminologi jamak berarti banyak atau lebih dari satu. Berarti kecerdasan jamak itu kecerdasan yang lebih dari satu. Dalam bahasa aslinya kecerdasan jamak dikenal dengan istilah Multiple Intellegence (MI). Ada juga yang menerjemahkannya sebagai kecerdasan majemuk. Teori tentang Multiple Intellegence ini berasal dari Howard Gardner. beliau menuliskan teorinya ini dalam buku yang ramai dibicarakan oleh kalangan umum saat itu (1983) berjudul Frames of Mind. Gardner pada awalnya menyebutkan ada tujuh kecerdasan dalam bukunya itu. Selanjutnya Gardner menambahkannya menjadi 8 kecerdasan.
              Sebelum berangkat lebih jauh kita kembali ke definisi intelegensi (kecerdasan). Menurut Woolfolk (2009) kemampuan atau berbagai kemampuan untuk mendapatkan dan menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan dunia sekitar. Para penulis dan ahli lainnya juga banyak berpendapat hampir sama, menurut Santrock (2008) intelegensi (kecerdasan) adalah keterampilan menyelesaikan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari.Cara mengukur intelegensi ini menggunakan sebuah test yang dikenal dengan tes IQ, yang dipelepori oleh Alfred Binet.
              Rupanya beberapa pihak dan para ahli ini pun ada yang tidak sreg dengan skor tunggal dari tes IQ ini. Tes ini dianggap hanya menggambarkan kemapuan intelektual atau kognitif saja dan mengabaikan kemampuan lain dalam diri manusia. Yaitu Gardner tahun 1983 tentang teori kecerdasan jamak berusaha mengungkapkan kemampuan mental lain dalam diri manusia dari pengalamannya dalam penelitian orang-orang yang mengalami kerusakan otak (Gardner, 2003). Carrol, 1997 seperti yang dinyatakan oleh Woolfolk (2009) mengenalkan tiga tingkat intelegensi , yaitu kemampuan umum, beberapa kemampuan luas (termasuk intelegensi cair dan intelegensi terkristal) dan beberapa kemampuan spesifik (ada sekitar 70). Lalu Stenberg seperti yang dikutip oleh Santrock 2008 dan Jamaris 2010 mengatakan dalam Triartic Theory of Intellegence bahwa ada 3 jenis intelegensi yaitu intelegensi analitis, kreatif, intelegensi kreatif dan intelegensi praktis. Tahun 1990 Mayor dan Salovey memulai konsep mengenai Emotional Intellegence. Dan kemudian dipopulerkan oleh Daniel Goleman tahun 1995 dengan bukunya Emotional Intellegence. Kemudian Zohar dan Marshall tahun 1997 mengungkapkan istilah spiritual intelligence (SQ).
              Jadi akhir-akhir ini orang mulai mempertanyakan mengenai konsep IQ, terutama hubungannya dengan prestasi di sekolah dan kesuksesan dalam dunia kerja nantinya. Orang dengan IQ tinggi belum tentu berprestasi di sekolah karena banyak juga anak-anak berkategori gifted dengan IQ di atas 130 masuk dalam kategori gifted underachiever yaitu tidak berprestasi. Demikian pula bahwa anak yang dulu berprestasi akademik bagus di sekolah belum tentu sukes dalam bisnis dan pekerjaannya. Bagitu pula orang tua yang merasa kurang puas dengan hasil skor tes IQ anaknya di sekolah namun merasa anaknya mempunya potensi terutama di bidang-bidang tertentu, mulai tertarik dengan konsep kecerdasan jamak ini.

1.2  Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan beberapa permaslahan sebagai berikut :
1.      Apa pengertian kecerdasan Jamak ?
2.      Apa saja macam-macam kecerdasan Jamak ?
3.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kecerdasan ?
4.      Apa Kebutuhan Pokok Untuk Mengembangkan Kecerdasan ?
5.      Bagaimana Cara Merangsang Kecerdasan Jamak ?
6.       Bagaimana Strategi Dasar Pembelajaran Kecerdasan Jamak ?
7.      Bagaimana cara Mengembangkan Kecerdasan Jamak dalam Kegiatan Pembelajaran

1.3  Tujuan penulisan
Sesuai dari permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui pengertian kecerdasan Jamak
2.      Mengetahui macam-macam kecerdasan Jamak
3.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kecerdasan
4.      Mengetahui kebutuhan pokok untuk mengembangkan kecerdasan jamak
5.      Mengetahui cara merangsang kecerdasan jamak
6.      Mengetahui strategi dasar pembelajaran kecerdasan jamak
7.      Mengetahui cara mengembangkan kecerdasan jamak dalam kegiatan pembelajaran
1.4  Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalh ini mencakup beberapa yang terkait diantaranya sebagai berikut :
·         Bagi Mahasiswa : Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan masukan kecerdasan anak dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang kecerdasan jamak
·         Bagi masyarakat Umuu : makalah ini dapat digunkan untuk menambah pengetahuan tentang kecerdasan jamak


BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Pengertian Kecerdasan Jamak
Dari segi terminology jamak berarti banyak atau lebih dari satu. Berarti kecerdasan jamak itu kecerdasan yang lebih dari satu. Dalam bahasa aslinya kecerdasan jamak dikenal dengan istilah Multiple Intellegence(MI).
Teori Multiple Intelligences bertujuan untuk  mentransformasikan sekolah agar kelak sekolah dapat mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola pikirnya yang unik. Howard Gardner (1993) menegaskan bahwa skala kecerdasan yang selama ini dipakai, ternyata memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang.
Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.
Kecerdasan MI adalah berbagai jenis kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak, antara lain verbal-linguistik (kemampuan menguraikan pikiran dalam kalimat-kalimat,presentasi pidato,diskusi,tulisan), logical-mathematical (kemampuan logika-matematik dalam memacahkan berbagai masalah), visual spatial (kemampuan berpikir tiga dimensi), bodily-kinesthetic (keterampilan gerak,menari,olahraga), musical (kepekaan dan kemampuan berekspresi dan bunyi, nada, melodi, irama), intrapersonal (kemampuan memahami dan kengendalikan diri sendiri), interpersonal (kemampuan memahami dan menyesuaikan diri dengan orang lain), naturalist ( kemampuan memahami dan memanfaatkan lingkungan).
Kecerdasan jamak yaitu pandangan baru tentang kecerdasan yang dikemukakan Gadner (seperti yang dituliskan Thomas Amstrong “Menerapkan Multiple Intelligences di Sekolah” Kaifa 2004 hal 2), meliputi kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetis-jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan natural.
2.2    Macam-Macam kecerdasan Jamak
a.         Kecerdasan Linguistik (Word Smart)
Kecerdasan linguistik merupakan kecerdasan dalam menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini memiliki empat ketrampilan yaitu menyimak, membaca, menulis dan berbicara.
Berikut kiat-kiat mengembangkan kecerdasan linguistik pada anak sejak usia dini :
  • Mengajak anak berbicara sejak bayi
  • Membacakan cerita atau mendongeng sebelum tidur atau kapan saja sesuai situasi dan kondisi
  • Berdiskusi tentang berbagai hal yang ada di sekitar anak
  • Bermain peran
  • Memperdengarkan dan memperkenalkan lagu anak-anak
b.        Kecerdasan Logika Matematika (Number / Reasoning) Smart)
Kecerdasan logika matematika merupakan kecerdasan dalam menggunakan angka dan logika.
Cara mengembangkan kecerdasan logika matematika pada anak antara lain dengan cara :
  • Bermain puzzle, permainan ular tangga, domino dll
  • Mengenal bentuk geometri
  • Mengenalkan bilangan melalui sajak berirama dan lagu
  • Eksplorasi pikiran melalui diskusi dan olah pikir ringan
  • Memperkaya pengalaman berinteraksi dengan konsep matematika
c.         Kecerdasan Visual Spasial (Picture Smart)
Kecerdasan visual spasial merupakan kemampuan untuk memvisualisasikan gambar untuk memecahkan sesuatu masalah atau menemukan jawaban.
Cara mengembangkan kecerdasan visual spasial pada anak adalah sebagai berikut :
  • Mencorat coret
  • Menggambar dan melukis
  • Kegiatan membuat prakarya atau kerajinan tangan
  • Mengunjungi berbagai tempat dapat memperkaya pengalaman visual anak
  • Melakukan permainan konstruktif dan kreatif
  • Mengatur dan merancang
d.        Kecerdasan Kinestetik (Body Smart)
Kecerdasan kinestetik adalah suatu kecerdasan dimana saat menggunakannya seseorang mampu atau terampil menggunakan anggota tubuhnya untuk melakukan gerakan seperti berlari, menari, membangun sesuatu, melakukan kegiatan seni dan hasta karya. Cara menstimulasi kecerdasan kinestetik pada anak antara lain sebagai berikut :
  • Menari
  • Bermain peran / drama
  • Latihan ketrampilanfisik
  • Olahraga
e.         KecerdasanMusikal(MusicalSmart)
Kecerdasan musikal adalah kemampuan memahami aneka bentuk musikal dengan cara mempersepsi (penikmat musik), membedakan (kritikus musik), mengubah (composer) dan mengekspresikan (penyanyi).
Cara mengembangkan kecerdasan musikal anak antara lain sebagai berikut :
  • Beri kesempatan pada anak untuk melihat kemampuan yang ada pada diri mereka,buat mereka lebih percaya diri
  • Pengalaman empiris yang praktis, buatlah penghargaan terhadap karya-karya yang dihasilkan anak
  • Ajak anak menyanyikan lagu-lagu dengan syair sederhana dengan irama dan birama yang mudah diikuti
f.         Kecerdasan Interpersonal (People Smart)
Kecerdasan interpersonal adalah berpikir lewat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Kegiatan yang mencakup kecerdasan interpersonal yakni memimpin, mengorganisasi, berinteraksi, berbagi,menyayangi, berbicara, sosialisasi, menjadi pendamai, permainan kelumpok, klub, teman-teman, kelompok dan kerjasama.
Cara mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak, yakni :
  • Mengembangkan dukungan kelompok
  • Menetapkan aturan tingkah laku
  • Memberi kesempatan bertanggungjawab dirumah
  • Bersama-sama menyelesaikan konflik
  • Melakukan kegiatan sosial di lingkungan
  • Menghargai perbedaan pendapat antara anak dan teman sebaya
  • Menumbuhkan sikap ramah dan memahami keragaman budaya lingkungan social
  • Melatih kesabaran menunggu giliran
  • Berbicara serta mendengarkan pembicaraan orang lain terlebih dahulu
g.  Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart)
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan seseorang untuk berpikir secara reflektif yaitu mengacu kepada kesadaran reflektif mengenai perasaan dan proses pemikiran diri sendiri. Ada pun kegiatan yang mencakup kecerdasan ini adalah berpikir, meditasi, bermimpi, berdiam diri, mencanangkan tujuan, refleksi, merenung, membuat jurnal, menilai diri, waktu menyendiri, proyek yang dirintis sendiri dan menulis instropeksi.
Cara mengembangkan kecerdasan intrapersonal pada anak sebagai berikut :
  • Menciptakan citra diri positif, “aku anak baik”, “saya anak yang rajin membantu ibu”, dll
  • Ciptakan suasana serta kondisi yang kondusif di rumah yang mendukung pengembangan kemampuan intrapersonal dan penghargaan diri
  • Menuangkan isi hati dalam jurnal pribadi
  • Bercakap-cakap memperbincangkan kelemahan, kelebihan dan minat anak
  • Membayangkan diri di masa datang, lakukan perencangan dengan anak semisal anak ingin seperti apa bila besar nanti
h. Kecerdasan Naturalis (Natural Smart)
Kecerdasan naturalis adalah kecerdasan untuk mencintai keindahan alam melalui pengenalan terhadap flora fauna yang terdapat di lingkungan sekitar dan juga mengamati fenomena alam dan kepekaan/kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Stimulasi bagi pengembangan kecerdasan naturalis yakni :
  • Jalan-jalan di alam terbuka
  • Berdiskusi mengenai apa yang terjadi di alam sekitar
  • Kegiatan ekostudi agar anak memiliki sikap peduli pada alam sekitar
i.          Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan dalam memandang makna atau hakikat kehidupan ini sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang berkewajiban menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-nya.
Cara mengembangkan kecerdasan spiritual pada anak usia dini antara lain :
  • Melalui teladan dalam bentuk nyata yang diwujudkan dalam perilaku baik lisan, tulisan maupun perbuatan
  • Melalui cerita atau dongeng untuk menggambarkan perilaku baik buruk
  • Mengamati berbagai bukti-bukti kebesaran Sang Pencipta seperti beragam binatang dan aneka tumbuhan serta kekayaan alam lainnya
  • Mengenalkan dan mencontohkan kegiatan keagamaan secara nyata
  • Membangun sikap toleransi kepada sesama sebagai makhluk ciptaan Tuhan
2.3    Faktor- factor yang mempengaruhi Kualitas Kecerdasan
Kecerdasan multipel dipengaruhi 2 faktor utama yang saling terkait yaitu faktor keturunan (bawaan, genetik) dan faktor lingkungan. Seorang anak dapat mengembangkan berbagai kecerdasan jika mempunyai faktor keturunan dan dirangsang oleh lingkungan terus menerus.
Orangtua yang cerdas anaknya cenderung akan cerdas pula jika faktor lingkungan mendukung pengembangan kecerdasaannnya sejak didalam kandungan, masa bayi dan balita. Walaupun kedua orangtuanya cerdas tetapi jika lingkungannya tidak menyediakan kebutuhan pokok untuk pengembangan kecerdasannya, maka potensi kecerdasan anak tidak akan berkembang optimal. Sedangkan orangtua yang kebetulan tidak berkesempatan mengikuti pendidikan tinggi (belum tentu mereka tidak cerdas, mungkin karena tidak ada kesempatan atau hambatan ekonomi) anaknya bisa cerdas jika dicukupi kebutuhan untuk pengembangan kecerdasan sejak di dalam kandungan sampai usia sekolah dan remaja.
Tingkat kecerdasan seseorang berbeda-beda karena dalam perkembangan kecerdasan ada beberapa faktor-faktor kecerdasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor Bawaan
Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang bodoh, agak pintar, dan pintar sekali, meskipun mereka menerima pelajaran dan pelatihan yang sama.
2. Faktor Minat dan Bawaan yang Khas
Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar, sehingga apa yang diminati oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
3. Faktor Pembentukan
Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelengensi. Di sini dapat dibedakan antara pembentukan yang direncanakan, seperti dilakukan di sekolah atau pembentukan yang tidak direncanakan, misalnya pengaruh alam sekitarnya.
4. Faktor Kematangan
Dimana organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik maupun psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.
Oleh karena itu, tidak diherankan bila anak-anak belulm mampu mengerjakan atau memecahkan soal-soal matematika di kelas empat sekolah dasar, karena soal-soal itu masih terlampau sukar bagi anak. Organ tubuhnya dan fungsi jiwanya masih belum matang untuk menyelesaikan soal tersebut dan kematangan berhubungan erat dengan faktor umur.
2.4    Kebutuhan Pokok Untuk Mengembangkan Kecerdasan
Tiga kebutuhan pokok untuk mengembangkan kecerdasan antara lain adalah kebutuhan FISIK-BIOLOGIS (terutama untuk pertumbuhan otak, sistem sensorik dan motorik), EMOSI-KASIH SAYANG (mempengaruhi kecerdasan emosi, inter dan intrapersonal) dan STIMULASI DINI (merangsang kecerdasan-kecerdasan lain).
1. Kebutuhan FISIK-BIOLOGIS terutama gizi yang baik sejak di dalam kandungan sampai remaja terutama untuk perkembangan otak, pencegahan dan pengobatan penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan, dan ketrampilan fisik untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Kebutuhan EMOSI-KASIH SAYANG : terutama dengan melindungi, menimbulkan rasa aman dan nyaman, memperhatikan dan menghargai anak, tidak mengutamakan hukuman dengan kemarahan tetapi lebih banyak memberikan contoh-contoh dengan penuh kasih sayang.
3. Kebutuhan STIMULASI meliputi rangsangan yang terus menerus dengan berbagai cara untuk merangsang semua system sensorik dan motorik. timulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan bayi/balita. misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, di dalam kendaraan, menjelang tidur.
Stimulasi untuk bayi 0 – 3 bulan dengan cara : mengusahakan rasa nyaman, aman dan menyenangkan, memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, berbicara, membunyikan berbagai suara atau musik bergantian, menggantung dan menggerakkan benda berwarna mencolok (lingkaran atau kotak-kotak hitam-putih), benda-benda berbunyi, mengulingkan bayi kekanan-kekiri, tengkurap-telentang, dirangsang untuk meraih dan memegang mainan

Umur 3 – 6 bulan ditambah dengan bermain ‘cilukba’, melihat wajah bayi dan pengasuh di cermin, dirangsang untuk tengkurap, telentang bolak-balik, duduk.
Umur 6 – 9 bulan ditambah dengan memanggil namanya, mengajak bersalaman, tepuk tangan, membacakan dongeng, merangsang duduk, dilatih berdiri berpegangan.
Umur 9 – 12 bulan ditambah dengan mengulang-ulang menyebutkan mama-papa, kakak, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelindingkan bola, dilatih berdiri, berjalan dengan berpegangan.
Umur 12 – 18 bulan ditambah dengan latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna, menyusun kubus, balok-balok, potongan gambar sederhana (puzzle) memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya, bermain dengan boneka, sendok, piring, gelas, teko, sapu, lap. Latihlah berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan perintah-perintah sederhana (mana bola, pegang ini, masukan itu, ambil itu), menyebutkan nama atau menunjukkan benda-benda.
Umur 18 – 24 bulan ditambah dengan menanyakan, menyebutkan dan menunjukkan bagian-bagian tubuh (mana mata ? hidung?, telinga?, mulut ? dll), menanyakan gambar atau menyebutkan nama binatang & benda-benda di sekitar rumah, mengajak bicara tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum mandi, main, minta dll), latihan menggambar garis-garis, mencuci tangan, memakai celana – baju, bermain melempar bola, melompat.
Umur 2 – 3 tahun ditambah dengan mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah, banyak-sedikit dll), menyebutkan nama-nama teman, menghitung benda-benda, memakai baju, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis, lingkaran, manusia, latihan berdiri di satu kaki, buang air kecil / besar di toilet.

Setelah umur 3 tahun selain mengembangkan kemampuan-kemampuan umur sebelumnya, stimulasi juga di arahkan untuk kesiapan bersekolah antara lain : memegang pensil dengan baik, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana, mengerti perintah sederhana (buang air kecil / besar di toilet), dan kemandirian (ditinggalkan di sekolah), berbagi dengan teman dll. Perangsangan dapat dilakukan di rumah (oleh pengasuh dan keluarga) namun dapat pula di Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak atau sejenisnya.
Ketiga kebutuhan pokok tersebut harus diberikan secara bersamaan sejak janin didalam kandungan karena akan saling berpengaruh. Bila kebutuhan biofisik tidak tercukupi, gizinya kurang, sering sakit, maka perkembangan otaknya tidak optimal. Bila kebutuhan emosi dan kasih sayang tidak tercukupi maka kecerdasan inter dan antar personal juga rendah. Bila stimulasi dalam interaksi sehari-hari kurang bervariasi maka perkembangan kecerdasan juga kurang bervariasi.

2.5  Cara Merangsang Kecerdasan Jamak
Untuk merangsang kecerdasan berbahasa verbal ajaklah bercakap-cakap, bacakan cerita berulang-ulang, rangsang untuk berbicara dan bercerita, menyanyikan lagu anak-anak dll.
Latih kecerdasan logika-matematik dengan mengelompokkan, menyusun, merangkai, menghitung mainan, bermain angka, halma, congklak, sempoa, catur, kartu, teka-teki, puzzle, monopoli, permainan komputer dll.
Kembangkan kecerdasan visual-spatial dengan mengamati gambar, foto, merangkai dan membongkar lego, menggunting, melipat, menggambar, halma, puzzle, rumah-rumahan, permainan komputer dll.
Melatih kecerdasan gerak tubuh dengan berdiri satu kaki, jongkok, membungkuk, berjalan di atas satu garis, berlari, melompat, melempar, menangkap, latihan senam, menari, olahraga permainan dll.
Merangsang kecerdasan musikal dengan mendengarkan musik, bernyanyi, memainkan alat musik, mengikuti irama dan nada.
Melatih kecerdasan emosi inter-personal dengan bermain bersama dengan anak yang lebih tua dan lebih muda, saling berbagi kue, mengalah, meminjamkan mainan, bekerjasama membuat sesuatu, permainan mengendalikan diri, mengenal berbagai suku, bangsa, budaya, agama melalui buku, TV dll.
Melatih kecerdasan emosi intra-personal dengan menceritakan perasaan, keinginan, cita-cita, pengalaman, berkhayal, mengarang ceritera dll.
Merangsang kecerdasan naturalis dengan menanam biji hingga tumbuh, memelihara tanaman dalam pot, memelihara binatang, berkebun, wisata di hutan, gunung, sungai, pantai, mengamati langit, awan, bulan, bintang dll.
Bila anak mempunyai potensi bawaan berbagai kecerdasan dan dirangsang terus menerus sejak kecil dengan cara yang menyenangkan dan jenis yang bervariasi maka anak kita akan mempunyai kecerdasan yang jamak.
2.6 Strategi Dasar Pembelajaran Kecerdasan Jamak